Selasa, 17 Juni 2014

polsek labuan dan pagelaran razia kendaraan

PAGELARAN – Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Calon Presiden (Capres) 9 Juli mendatang Polisi Sektor (Polsek) Pagelaran dan Polsek Labuan rutin menggelar oprasi gabungan pada kendaraan Roda Dua (R2) dan Roda Empat (R4) di jalan raya Tarogong-Panimbang tempatnya di Desa Margagiri, Kecamatan Pagelaran.
Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Pagelaran Ajun Komisaris Polisi (AKP) Pupu Syaripudin mengatakan, kegiatan oprasi yang digelar oleh pihaknya bekerjasama dengan Polsek Labuan bertujuan untuk mengamankan kondusifitas menjelang Pilpres mendatang. Karena menurutnya, setiap ancaman pasti akan terjadi bukan  Pihaknya juga berharap, dengan  warga bisa meningkatkan kesadaran dalam berlalulintas, serta kepemilikan kendaran roda dua dan empat. Selain itu oprasi juga bertujuan untuk menciptakan kondusifitas di daerah.
“Untuk hari ini saja kendaran roda dua yang kena tilang sebanyak 12 unit, biasanya pelanggaran tidak adanya Surat Izin Mengendara (SIM) selain itu, masih banyaknya pengendara roda dua yang tidak mengenakan pengaman atau helmet,” ujarnya Kepada Banten Raya, Selasa (17/6).
Pupu menjelaskan, oprasi ini akan terus digelar dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membawa kendaraan, selain roda dua, kendaran roda empat juga di periksa surat-suratnya.
“Saya harap kedeapan semua pengendara, yang ada diwilayah Pagelaran, Labuan dan sekitarnya bisa tertib,” katanya.
Kanit Lantas Polsek Labuan, Akp Winoto mengatakan, kegiatan ini dilakukan berasa dengan Polsek Labuan. Kegiatan ini tidak lain untuk menciptakan kondusifitas dan kelancaran lalulintas di daerah.

“Mungkin dengan adanya oprasi ini, kesadaran warga dalam berlalulintas bisa tercipta sehingga akan bisa mengurangi resiko kecelakaan. Biasanya paling banyak tidak memiliki SIM atau mengunakan helm dan kami tegas melakukan tilang,” tegasnya(agus).

antisivasi pelanggaran wisata

Carita  - Menjelang hari libur sekolah dan menjelang puasa sejumlah tempat wisata pantai mulai dikunjungi wisatawan untuk menghabiskan libur dipesisir pantai termasuk Pantai Pasir Putih Carita yang mulai dikunjungi wisatawan dari luar Pandeglang, keramaian wisata biasanya padat sebelum bulan ramadhan tiba yang biasa memadati sejumlah titik wisata dikawasan Kecamatan Carita yang setiap tahunya dipadati pengunjung objek wisatawan, maka dari itu Polisi Sektor (Polsek) Carita mengatisivasi terjadinya pelanggaran lalulintas yang dilakukan oleh sejumlah wisatawan yang menggunakan mobil Fik Up terbuka.
Kanit Lantas Polsek Carita, Bripka Joko Bagus Subada, saat dikonfirmasi diruang kerjanya selasa 17/6 kemarin, pihaknya mengatakan sudah mempersiapkan upaya selama jelang ramadhan untuk meminimalisir angka pelanggaran yang dilakukan oleh para wisatawan dan masyarakat yang datang untuk tidak menggunakan kendaraan roda Empat jenis fikup terbuka " kami sudah melakukan antisivasi agar semua wisatawan tidak menggunakan mobil jenis fikup, hanya saja kami baru bisa melakukan peneguran saja, kecuali memang membandel baru kami lakukan penilangan. Kata Joko
Masih katanya, pihaknya sejauh ini sudah melakukan koordinasi dengan anggotanya yang lain, agar para wisatawan yang menggunakan mobil jenis fikup dapat diberhentikan serta menurunkan para penumpang dari mobil tersebut agar tidak lolos kewilayah carita dengan mobil bermuatan manusia" kami sudah melakukan koordinasi dengan anggota dari polsek yang lain termasuk kasat lantas Polres Pandeglang yang mengintruksikan agar pengunjung wisata yang menggunakan kendaraan jenis fikup untuk diturunkan terlebih dahulu penumpangnya dan sisupir dipersilahkan pergi untuk menggati kendaraannya jenis yang lain (Bukan Fikup_Red),”Tambahnya

Life Guar siaga penuh

Menjalani profesi sebagai Life guard atau penjaga pantai memang sangat mulia dan beresiko, pasalnya menjalani profesi itu tentu sangat beresiko, karen harus memberikan kenyamanan bagi pengunjung dari segi keselamatan disaat pengunjung sedang asik berenang dipantai. Akan tetapi semua pengorbanan yang dilakukan para pekerja profesi Life Guard dikawasan carita, belum diperhatikan oleh pemerintah soal kesejahteraan sosial, selain beresiko pendapatannya sangatlah jauh dari pada kata kesehteraan, karena penghasilan yang mereka dapatkan sangatlah relatif kecil kisaran Rp. 25.000 hingga Rp. 50.000 per-hari itupun tidak setiap hari mendapatkan uang Rp.50.000 karena penghasilan mereka berdasarkan dari keramaian pengunjung itu sendiri
Kasna Lesmana 30tahun warga sukarame kecamatan carita yang berprofesi sebagai Life Guard saat dikonfirmasi saat berjaga dipantai pasir putih carita selasa 17/6, pihaknya mengatakan, profesi yang didalaminya sudah ia lakoni selama 12 tahun berjalan namun, kesejahteraan ekonomi belum ia rasakan akan tetapi profesinya itu mendatangkan kesenangan batiniah untuk bekalnya diakhirat " saya bekerja seperti ini sejak tahun 2002 sampai sekarang, dan alhamdulilah walaupun penghasilannya kecil tapi ada kepuasan tersendiri diantaranya kepuasa batin yang saya rasakan dari profesi ini karena bisa menyelamatkan orang ketika tenggelam. Ujarnya saat ditemui dipantai pasir putih carita
Sebelumnya ia juga mengatak pernah dididik oleh beberapa anggota TNI sebelum ia benar-benar menerima tugas sebagai seorang Life Guard " sebelumnya saya juga dilatih oleh beberapa anggota TNI untuk sebagai dasar profesi sebagai penjaga pantai dan cara evakuasi korban ketika tenggelam serta pertolongannya. Lanjutnya