Minggu, 13 Juli 2014

HMI galang Dana Untuk Palestina

Pandeglang
Aksi simpatik Masyarakat Indonesia terkait tragedi penyerangan Militer Israel terhadap Rakyat Palestina yang berada di jalur gaza yang mengakibatkan banyak korban berjatuhan termasuk juga hancurnya gedung Tahfid Indonesia yang ada disana. Rasa simpatikme tersebut mengundang reaksi disejumlah kalangan termasuk diPandeglang yang mengatas namakan diri dari kelompok Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pandeglang dengan menggelar aksi penggalangan dana pada Sabtu (12/7).
Koordinator Lapangan (Korlap) Khusaeni mengatakan, kepedihan mendalam terkait aksi yang dilakukan oleh Militer Israel terhadap Masyarakat Palestina tidak hanya dirasakan oleh mereka sendiri akan tetapi seluruh umat Muslim yang ada di Dunia juga merasakan hal tersebut termasuk juga Masyarakat Muslim yang ada di Indonesia. Menurutnya, bentuk serangan yang dilakukan oleh Militer Israel merupakan bentuk pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia (HAM). “Kami meminta kepada Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) untuk memberikan sangsi yang tegas terhadap Israel terkait persoalan serangan itu,” ucapnya kepada wartawan usai aksi penggalangan dana di Alun – alun Pandeglang. Sabtu (11/7).
Ia juga mengatakan, penggalangan dana yang dilakukan oleh pihaknya sebagai bukti kepedulian Mahasiswa Islam terkait permasalahan yang dialami oleh bangsa palestina yang hasil dari penggalangan dana akan disalurkan langsung ke Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB-HMI) yang ada di Jakarta yang mempunyai akses langsung ke jalur Gaza Palestina.
“hasil penggalangan dana disini akan kami kirim ke PB-HMI dan Mudah – mudahan penggalangan dana yang kami lakukan dapat meringankan beban Masyarakat Palestina,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum HMI Cabang Pandeglang Moh. Taufik Hidayat mengatakan, jika memang ada kesempatan untuk berangkat ke Palestina pihaknya sangat berharap sekali untuk bisa memberangkatkan anggota  HMI untuk membantu Warga Palestina yang terkena serangan tersebut. Taufik juga menuturkan, pihaknya mengajak Masyarakat yang ada di  Pandeglang untuk bersama – sama menyisihkan sebagian rizkinya. “Penggalangan ada ini adalah bentuk kecil kepedulian kami terhadap Masyarakat Palestina,” katanya

Gorong-Gorong ciherang dibiarkan ambrol

Gorong-Gorong ciherang dibiarkan ambrol
Pandeglang
Gorong-gorong di Kampung Cigandeng Desa Cigandeng, Kecamatan Menes ambrol dan dibiarkan rusak oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang, akibatnya kendaraan roda empat yang hendak melintas kearah tersebut tidak bisa sehingga membuat aktifitas pengendara menjadi terhambat
Mamu, warga setempat saat dikonfirmasi Kabar Banten mengatakan, ambrolnya gorong-gorong tersebut terjadi sudah Dua minggu lalu, kejadian diduga karena seringnya kendaraan yang bertonase tinggi yang melintasi jalan tersebut, sehingga menimbulkan gorong-gorong tersebut menjadi ambrol
"Sampai saat ini belum ada perbaikan, tetapi Masyarakat disini sudah melaporkan kepada Kepala Desa, saya berharap bisa segera diperbaiki,"katanya saat ditemui dilokasi, Sabtu sore (13/7) kemarin.
Menurut Mamu, pihaknya berharap ambrolnya gorong-gorong agar segera dapat perbaikan dari pemerintah daerah, karena kalau dibiarkan saja dihawatirkan terjadinya kecelakan terhadap para pengguna jalan disaat arus mudik terjadi nanti.
"yang lebih dikhawatirkan kalau pada malam hari, selain minim penerangan jalan dilokasi tersebut sangat padat pengendara maka dihawatirkan terjadinya banyak kecelakaan yang terjadi,apa lagi menjelang arus mudik pasti ramai kendaraan yang melintas kesini," Ujarnya
Terpisah Kepala Desa Cigandeng Asep mengatakan, pihaknya sudah mengetahui dengan ambrolnya gorong-gorong tersebut di Desanya, dirinya juga mengaku akan segera melakukan perbaikan, karena kalau tidak segera diperbaiki maka aktivitas warga bisa terhambat.
"Kejadiannya sudah satu minggu, rencana akan kami perbaiki secara gotong royong,"katanya.
Lanjut kata Kades, untuk biaya perbaikan akan menggunakan dari Anggaran Dasar Desa (ADD), dan perbaikannya sendiri akan dikerjakan oleh Masyarakat sekitar.
“Saya sudah melakukan Musyawarah dengan pihak Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat kalau untuk biaya perbaikan gorong-gorong itu akan dimabil dari dana ADD, dari hasil musyawarah tersebut pihak BPD sudah menyetujui,"ungkapnya.
Masih kata Kades, akibat terjadinya mabrol pada gorong-gorong tersebut diduga karena kedaraan roda empat yang bertonase tinggi sering masuk ke jalan tersebut, sehinga dapat menimbulkan kerusakan pada jalan atau gorong-gorong